JENIS – JENIS WACANA
(NARASI, DESKRIPSI,
ARGUMENTASI, DAN PERSUASI
A. ARTI WACANA
Dalam kamus
besar Bahasa Indonesia wacana adalah : 1) Komunikasi verbal ; percakapan ; 2)
Keseluruhan tutur yang merupakan suatu kesatuan ; 3) Satuan bahasa terlengkap
yang direalisasikan dalam bentuk karangan atau laporan utuh, seperti novel,
buku, artikel, pidato atau khotbah ; 4) Kemampuan atau prosedur berpikir secara
sistematis ; kemampuan atau proses memberikan pertimbangan berdasarkan akal
sehat ; 5) Pertukaran ide secara verbal.
Beberapa
definisi dan pendapat dari para pakar bahasa mengenai wacana, antara lain oleh
J.S. Badudu (2000) mengatakan wacana sebagai rentetan kalimat yang berkaitan
dengan, yang menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lainnya,
membentuk satu kesatuan, sehingga terbentuklah makna yang serasi diantara
kalimat-kalimat itu. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa wacana merupakan
kesatuan bahasa terlengkap dan tertinggi atau terbesar diatas kalimat atau
klausa dengan koherensi dan kohesi yang tinggi yang berkesinambungan, yang
mampu mempunyai awal dan akhir yang nyata, disampaikan secara lisan dan
tertulis
Dari
pengertian, pendapat dan uraian diatas, jelaslah bahwa wacana merupakan suatu
pernyataan atau rangkaian pernyataan yang dinyatakan secara lisan ataupun
tulisan dan memiliki hubungan makna antarsatauan bahasanya serta terikat
konteks. Dengan demikian apapun bentuk pernyataan yang dipublikasikan melalui
beragam media yang memiliki makna dan terdapat konteks didalamnya dapat
dikatakan sebagai sebuah wacana.
Berdasarkan
saluran komunikasinya wacana dapat dibedakan atas ; wacana lisan dan wacana
tulis. Wacana lisan memiliki ciri adanya penuturan dan mitra tutur, bahasa yang
dituturkan, dan alih tutur yang menandai giliran bicara. Sedangkan wacana tulis
ditandai oleh adanya penulis dan pembaca, bahasa yang dituliskan dan penerapan
sistim ejaan.
Wacana
dapat pula dibedakan berdasarkan cara pemaparannya, yaitu antara lain ; wacana
narasi, wacana deskripsi, wacana argumentasi dan wacana persuasi
B. URAIAN WACANA NARASI, DESKRIPSI,
ARGUMENTASI DAN PERSUASI
1. Wacana Narasi
Wacana
Narasi adalah salah satu jenis wacana yang menceritakan / mengisahkan sesuatu
peristiwa secara berurutan berdasarkan urutan kejadiannya. Dengan demikian
wacana jenis ini tidak bermaksud untuk mempengaruhi seseorang melainkan hanya
menceritakan sesuatu kejadian yang telah disaksikan, dialamin dan didengar oleh
pengarang (penulisnya). Narasi dapat bersifat fakta atau fiksi (cerita rekaan).
Narasi yang bersifat fakta, antara lain biografi dan autobiografi, sedangkan
yang berupa fiksi diantaranya cerpen dan novel.
Contoh wacana narasi :
Kegiatan
disekolahku demikian padatnya. Setiap hari, aku masuk pukul 07.00. Agar tidak
terlambat, aku selalu bangun pukul 04.30. Setelah mandi, akupun shalat subuh.
Kemudian, aku segera mengenakan seragam sekolah. Tak lupa aku lihat-lihat lagi
buku yang harus aku bawa. Yah, sekedar mengecek apakah buku-buku yang aku bawa
sudah sesuai dengan jadwal pelajaran hari itu. Selanjutnya, aku makan pagi.
Lalu, kira-kira pukul 06.00, aku berangkat ke sekolah. Seperti biasanya, aku ke
sekolah naik angkutan umum. Jarak rumah dengan sekolahku tidak jauh, sekitar
enam kilometer. Aku memang membiasakan berangkat pagi-pagi. Maklum, angkutan
kota sering berhenti lama untuk mencari penumpang. Jika aku berangkat agak
siang, wah, bisa terlambat sampai di sekolah.
Di
sekolah, aku belajar selama kurang lebih enam jam. Jam pelajaran berakhir pukul
12.45. Itu untuk hari-hari biasa. Hari Rabu, aku pulang pukul 14.30, karena
mengikuti kegiatan ekstrakulikuler dulu. Khusus hari Jum’at, aku bisa pulang
lebih awal, yaitu pukul 11.00.
Paragraf
narasi diatas berisi sebuah fakta. Apbila dicermati, paragraf tersebut berisi
urutan peristiwa berikut : bangun pukul 04.30, mandi, shalat subuh, berpakaian,
mengecek buku, makan pagi, berangkat sekolah, belajar di sekolah, pulang
sekolah. Rangkaian peristiwa tersebut
dialami oleh tokoh aku. Aku mengalami “konflik” dengan dirinya sendiri, yaitu
kebiasaannya setiap hari.
2. WACANA DESKRIPSI
Wacana
deskripsi adalah wacana yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci.
Wacana deskripsi bertujuan melukiskan atau memberikan gambaran terhadap sesuatu
dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar,
membaca atau merasakan hal yang dideskripsikan. Oleh sebab itu deskripsi yang
baik adalah deskripsi yang dilengkapi dengan hal-hal yang dapat merangsang
panca indra. Contoh : seperti keadaan banjir, suasana dipasar dan sebagainya.
Sebagaimana
menulis wacana-wacana lain dalam menulis wacana deskripsi ada
langkah-langkahnya, yaitu :
1.
Menentukan topik karangan
deskripsi.
2.
Merumuskan tujuan mengarang
desskripsi.
3. Mencari, mengumpulkan
ataupun memilih bahan.
4.
Membuat kerangka karangan.
5.
Mengembangkan karangan.
3.
WACANA ARGUMENTASI
Wacana
argumentasi adalah wacana yang bertujuan mempengaruhi pembaca agar dapat
menerima ide, pendapat, atau pernyataan yang dikemukakan penulisnya. Untuk
memperkuat ide atau pendapatnya, penulis wacana argumentasi menyertakan data-data
pendukung. Tujuannya, pembaca menjadi yakin atas kebenaran yang disampaikan
penulis.
Dalam wacana
argumentasi, biasanya ditemukan beberapa ciri yang mudah dikenal. Cirri-ciri
tersebut misalnya :
1. Ada pernyataan, ide,
atau pendapat yang dikemukakan penulisnya
2.
Ada alasan, data, atau fakta yang
mendukung
3.
Pembenaran berdasarkan data dan
fakta yang disampaikan.
Data dan fakta yang digunakan untuk menyusun wacana
atau paragraf argumentasi dapat diperoleh melalui wawancara, angket, observasi,
penelitian lapangan, dan penelitian kepustakaan. Pada akhir paragraf atau
karangan perlu disajikan kesimpulan. Contoh kutipan :
Menyetop
bola dengan dada dan kaki dapat ia lakukan secara sempurna. Tembakan kaki kanan dan kiri tepat arahnya
dan keras. Sundulan kepalanya sering memperdayakan kiper lawan. Bola
seolah-olah menurut kehendaknya. Larinya cepat bagaikan kijang. Lawan sukar
mengambil bola dari kakinya. Operan bolanya tepat dan terarah. Amin benar-benar
pemain bola jempolan.
Tujuan yang
ingin dicapai melalui pemaparan argumentasi ini, antara lain :
1.
Melontarkan pandangan / pendirian
2.
Mendorong atau mencegah
3.
Mengubah tingkah laku pembaca
4.
Menarik simpati
Contoh : laporan penelitian ilmiah, karya
tulis dsb.
4. WACANA PERSUASI
Wacana
persuasi merupakan wacana yang berisi imbauan atau ajakan kepada orang lain
untuk melakukan sesuatu seperti yang diharapkan oleh penulisnya. Oleh karena
itu biasanya disertai penjelasan dan fakta-fakta sehingga meyakinkan dan dapat
mempengaruhi pembaca.
Pendekatan
yang dipakai dalam persuasi adalah pendekatan emotif yang berusaha
membangkitkan dan merangsang emosi.
Contoh :
1.
Propaganda kelompok / golongan,
kampanye
2.
Iklan dalam media massa
3.
Selebaran, dsb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar